Rabu, 16 April 2008

Unit Pengelolaan Konservasi Penyu

Pantai Sukamade yang terletak di wilayah Timur kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), merupakan salah satu habitat bertelurnya penyu di Indonesia. Secara administratif pemerintahan, pantai ini terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai Sukamade memiliki panjang kurang lebih 3 km yang didominasi oleh tumbuhan pandan laut (Pandanus tectorius). Beberapa jenis penyu yang pernah naik di pantai Sukamade adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivacea). Dari ke-4 jenis penyu tersebut yang paling dominan mendarat di pantai Sukamade adalah Penyu Hijau. Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu fauna yang menjadi ciri khas Taman Nasional Meru Betiri, yang dapat dijumpai di Pantai Sukamade, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sarongan Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur. Penyu ini merupakan satwa lindung berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan habitat penyu di Pantai Sukamade secara terarah, terpadu dan profesional agar populasi penyu di pantai ini tetap lestari. Pantai Sukamade merupakan satu-satunya habitat penyu hijau khususnya daerah Lautan Hindia yang bisa dijadikan sebagai tempat pemulihan populasinya, karena di daerah Lautan Hindia lainnya seperti : pesisir bagian selatan di pulau sumatera (tidak ada manajemen pengelolaan yang jelas), pantai Pangumbahan di Jawa Barat (dikonsesi oleh pengusaha penyu), Pulau Nusa Barong di Jawa Timur (aksesilibitas dan pemantauan populasi tidak ada), sehingga sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pemulihan populasi penyu hijau. Dalam rangka upaya pengelolaan populasi penyu hijau di Sukamade, dipandang perlu membuat program bersama antara pihak pengelola, instansi terkait ataupun pihak-pihak yang peduli akan pelestarian penyu hijau. Taman Nasional Meru Betiri sebagai pihak pengelola kawasan yang berada dibawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan akan membentuk “Unit Pengelolaan Konservasi Penyu (UPKP) di Sukamade”.

Senin, 14 April 2008

Hingga saat ini di kawasan Taman Nasional Meru Betiri telah teridentifikasi flora sebanyak 518 jenis, terdiri 15 jenis yang dilindungi dan 503 jenis yang tidak dilindungi. Contoh jenis yang dilindungi yaitu Balanopora (Balanophora fungosa) yaitu tumbuhan parasit yang hidup pada jenis pohon Ficus spp. dan Padmosari/Rafflesia (Rafflesia zollingeriana) yang hidupnya tergantung pada tumbuhan inang Tetrastigma sp. Selain itu terdapat pula jenis flora sebagai bahan baku obat/jamu tradisional, dimana berdasarkan hasil uji petik di lapangan telah teridentifikasi sebanyak 239 jenis yang dapat dikelompokkan dalam 7 habitus, yaitu bambu, memanjat, herba, liana, perdu, semak dan pohon. Kawasan Taman Nasional Meru Betiri juga telah teridentifikasi fauna sebanyak 217 jenis, terdiri dari 92 jenis yang dilindungi dan 115 jenis yang tidak dilindungi. Jumlah sebanyak itu meliputi 25 jenis mamalia (18 diantaranya dilindungi), 8 reptilia (6 jenis diantaranya dilindungi), dan 184 jenis burung (68 jenis diantaranya dilindungi).
Jenis satwa lain yang potensial dan perlu mendapatkan perhatian khusus adalah populasi penyu yang sering bertelur di Pantai Sukamade. Pantai ini merupakan habitat bertelur bagi penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata), serta jenis penyu lainnya seperti penyu slengkrah (Lepidochelys olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Upaya pelestarian penyu yang dilakukan ditempuh melalui kegiatan pengamanan pantai, pengumpulan telur, pembuatan tempat penetasan semi permanen, pemeliharaan telur yang ditetaskan, pemeliharaan tukik yang baru menetas, pemeliharaan tukik di tempat penampungan, tagging, sexing, pencatatan data jumlah penyu, pencatatan data jumlah telur, penyuluhan, pelayanan penelitian, pelepasan tukik ke laut, pendidikan dan pelatihan untuk pelajar dan mahasiswa. Baru-baru ini Taman Nasional Meru Betiri bekerjasama dengan WWF Indonesia telah melakukan penelitian menggunakan Satellite Tracking untuk mengetahui daya jelajah penyu khususnya yang pernah mendarat di Pantai Sukamade. Ada tiga (3) penyu hijau yang dilepaskan menggunakan Satellite Tracking yaitu Dorte, Lotte, dan Elsebeth. Sampai saat ini penyu Dorte bergerak ke arah selatan pantai Sukamade menuju Australia, sedangkan penyu Lotte yang dilepaskan sendiri oleh Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Bapak Ir. Herry Subagiadi, M.Sc bergerak ke arah timur melewati pantai selatan Bali kemudian ke arah pantai utara Lombok sampai mendekati pulau Sulawesi. Penyu Elsebeth sendiri masih bergerak berputar-putar di selatan pantai Sukamade menuju pulau Nusa Barung.
Beberapa jenis satwa yang terdapat di dalam kawasan Meru Betiri antara lain kijang (Muntiacus muntjak), banteng (Bos javanicus), macan tutul (Panthera pardus), babi hutan (Sus sp), rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanicus), musang luwak (Phardoxorus hermaprodytus), kukang (Nycticebus caoncang), landak (Hystrix brachiura), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kera hitam/lutung budeng (Trachypithecus auratus), kera (Macaca irus), trenggiling (Manis javanicus). Beberapa jenis burung seperti burung elang Jawa (Spizateus bartelsi), burung ular bodo (Spilormis cheela), burung laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), burung elang hitam (Ictinaetus malayensis), burung elang bondol (Haliastur indus), burung elang brontok (Spizaetus cirrhatus), burung elang kelabu (Butastur indicus), burung sikep madu asia (Pernis ptilorynchus), burung kukuk beluk (Strix leptogrammica), burung alap-alap capung (Microhierax fringillarius), burung merak (Pavo muticus), serta beberapa jenis burung lainnya. Berdasarkan penelitian H. Bartels dkk di kawasan Meru Betiri terdapat ± 180 jenis burung.